Minggu, 25 Desember 2011

GITAR ROBOT



Anda seorang gitaris profesional, atau setidaknya senang bermain gitar? Sebelum memainkan alat musik ini, Anda biasanya harus menyetem dawai (senar) agar menghasilkan kualitas suara seperti diinginkan.

Penyeteman diperlukan karena posisi dawai kerap bergeser. Pergeseran sepersekian milimeter saja sudah cukup untuk mengubah kualitas suara. Itu sebabnya, gitaris dari band-band terkenal pun mesti menyetem gitarnya beberapa saat sebelum pentas digelar.

Sekarang Anda tak perlu repot-repot lagi melakukan kegitan tersebut. Teknologi alat musik makin canggih, sehingga gitar pun mampu menyetem sendiri (self-tuning guitar). Gitar canggih ini bernama Gibson Robot Guitar.

Gitar cerdas yang diproduksi Gibson Guitar Corp, perusahaan yang bermarkas di Nashville, Tennessee (AS), ini memiliki instrumen yang dapat mendeteksi ke-salahan nada sebuah dawai gitar secara otomatis, kemudian langsung mengubah setelan dawai tadi ke pitch nada yang benar.

Mike Peters, vokalis dan gitaris grup musik The Alarm, pernah mendemonstrasikan kecanggihan gitar ini dalam pertunjukan di London, beberapa waktu lalu. Hasilnya sangat memuaskan.

Selain Mike Peters, gitaris yang telah menggunakan peranti tersebut adalah Billy Corgan (Smashing Pumpkins), Matt Bellamy (Muse), Slash (Guns N’ Roses), Jimmy Page (Led Zeppelin), Lenny Kravitz, Eric Clapton, Paul Weller dan Paul McCartney.

Enam Tuning

Teknologi yang digunakan pada instrumen gitar ini diyakini akan segera mengubah dunia teknologi gitar. Gitar cerdas ini bukan hanya membantu para gitaris ternama, tetapi juga para pemula yang kerap kesulitan saat menyetem dawai gitarnya.

Apalagi gitar ini dapat menyimpan enam jenis tuning favorit para gitaris. Tuning yang berbeda dapat disimpan dalam memori alat ini, dan bisa diaktifkan saat dibutuhkan.

Gitar cerdas ini mampu mengenali dan menyimpan tuning asli milik gitarisnya, hanya dengan mengenali suara dawai gitar tersebut.

Untuk mengaktifkan salah satu jenis tuning, Anda hanya perlu menarik salah satu knob gitar, memutarnya ke setelan jenis tuning yang diinginkan (ditandai dengan lampu biru), lalu menekan kembali knob tersebut.

Sebuah sinyal elektronik akan dikirim ke dawai gitar, dan disampaikan ke motor penggerak auto-tuning. Sistem ini digerakkan oleh sebuah baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang.

Sang penemu, Chris Adams dari Tronical Gmbh, mengaku terinspirasi oleh rasa frustasinya saat beberapa kali harus menyetem gitar secara manual. Ia lalu melakukan penelitian selama 10 tahun, sampai akhirnya berhasil, dan menjual hak ciptanya kepada Gibson Guitar Corp.

Saat ini Gibson seri Les-Paul sudah diluncurkan dengan harga 2.900 dolar AS (sekitar Rp 26,9 juta). Namun pada tahap awal, toko-toko yang menjualnya hanya diberi jatah 10 gitar saja. Versi perdana tersedia dalam warna blue silverburst.

Powertune System Bagaimana dengan gitaris yang sudah memiliki gitar mahal, dan terutama gitar kenangan yang tak mungkin dilupakannya? Tak perlu cemas, karena Gibson juga menyediakan teknologi auto-tuning —seharga 900 dolar AS— untuk dipasangkan ke gitar lama.

’’Keberadaan auto-tuning sebagai add-on ini dapat membuat gitar mengenali pitch. Kemudian prosesor segera mengarahkan motor penggerak di setiap dawai untuk mengendurkan atau mengencangkan tegangan dawai gitar,’’ kata Chris Adams.

Teknologi robotik yang dibuat Tronical Gmbh dan Gibson Guitar Corp ini memungkinkan gitar ini dapat melakukan auto-tuning dalam waktu dua detik! Alat yang disebut sebagai powertune system ini dapat dipasang di berbagai jenis gitar elektrik, tanpa meninggalkan cacat.

Sumber: SuaraMerdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar